MAKALAH
PENGKAJIAN
MORFOLOGI, ZAT AKTIF DAN KHASIAT TUMBUHAN
KUMIS KUCING
( Orthosiphon
stamineus. Benth)
Disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Praktikum Botani Farmasi

Disusun Oleh :
Nur Alim Mahendra
3115039
Farmasi I A
PROGRAM
STUDI FARMASI
STIKes
BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tanaman merupakan salah satu penopang hidup manusia yang
sangat penting. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan beraneka ragam
tumbuh- tumbuhan atau tanaman. Sebagai negara yang beriklim tropis, Indonesia
memiliki tanah yang sangat subur, sangat cocok sebagai tempat tumbuh kembangnya
berbagai macam tanaman, dari berbagai macam jenis atau spesies. Tanaman yang
tumbuh subur tersebut tidak hanya tanaman yang asli berasal dari tanah
Indonesia, banyak juga berbagai tanaman yang berasal dari luar negeri seperti:
Asia, Afrika ataupun Amerika latin. Mereka bisa masuk dan tumbuh subur setelah
mereka di bawa dan di sebarkan oleh para penjajah (Belanda, Inggris, Jepang).
Tanaman berkhasiat sebagai obat tradisonal yang dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Tanaman berkhasiat tersebut sangat bermanfaat di
karenakan berbagai zat- zat bermanfaat yang dikandungnya. Untuk memudahkan
mengenali tanaman yang berkhasiat obat maka diperlukan sistem pengklasifikasian
atau pengelompokan ciri morfologi dan manfaatnya.
Tanaman obat bersifat alami, efek sampingnya tidak
sekeras efek dari obat-obatan kimia modern. Tubuh manusia secara lebih mudah menerima
obat dari bahan tanaman yang natural ini dibandngkan dengan obat kimiawi. Penemuan
obat-obatan modern dewada ini ternyata mendukung penggunaan obat tradisional, banyak
obat-obatan modern yang dibuat dari tanaman obat. Dalam makalah ini akan dijabarkan
salah satu tanaman yang berkhasiat obat yaitu Kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.)
beserta ciri-ciri morfologi, kandungan zat berkhasiat dan kegunaannya di dunia
farmasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Identifikasi
Dan Penggolongan Tumbuhan Kumis Kucing
1.
Nama Lokal
Tanaman ini
dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris),
Misai Kucing (Melayu), Yaa nuat naeo (Thailand), Mao xu cao (China), giri-giri
marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koceng
(Madura).
2.
Klasifikasi berdasarkan Taksonomi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae (Menghasilkan biji)
Kelas : Dicotyledoneae (Biji berkeping
2)
Subkelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon
aristatus (Blume) Miq.
Sinonim : O. Longiforum. Ham.
O. Grandiflorum et aristatum. Bl
O. Spiralis. Merr
O. Stamineus. Bent.
O. Grandiflorum. Bold.
O. Clerodendranthus Spicatus (Tumb.)
3.
Ciri Perawakan Tumbuhan
Kumis kucing
termasuk terna, tumbuhan tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya
dan tingginya mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek
atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau
belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1 – 10cm dan
lebarnya 7.5mm – 1.5cm. Urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana
kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat
banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian
kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan
di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni
berupa tandan yang keluar dari ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan
ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna
ungu dan kemudian menjadi putih. Panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 –
10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari
tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap,
panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai
6 mm. Biji coklat gelap.
4.
Alat Hara (Organa Nutritiva)
Semua bagian
tubuh tumbuhan yang secara langsung ataupun tidak langsung berguna untuk menegakkan
kehidupan tumbuhan, yaitu berguna untuk penyerapan, pengolahan, pengangkutan,
dan penimbunan zat-zat makanan, dinamakan alat hara. Adapun alat hara pada tanaman
kumis kucing adalah :
a.
Akar (Radix)
Tanaman kumis kucing memiliki sistem
akar tunggang (radix primaria),
rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus
radicalis), tudung akar (Calyptra).
b.
Batang (Caulis)
Pangkal batang berkayu (lignosus), percabangan dari pangkal, 0,4
- 2,0 m. Batang persegi empat( quadrangualir),
beralur (Sulcatus), berbulu penek
atau gundul.
c.
Daun (Folium)
Daun tunggal berhadapan, helai daun
berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang
dimulai dari pangkalnya, ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm –
1.5cm. Urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan
berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai
daun 7 – 29cm.
5.
Alat Perkembangbiakan (Organa Reproductiva)
a.
Bunga (Flos)
Tanaman kumis kucing memiliki tipe
bunga majemuk gubahan semu atau karangan semu. Ciri khas tanaman ada pada bagian
kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan
di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni
berupa tandan yang keluar dari ujung cabang denganpanjang 7-29 cm, dengan
ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna
ungu dan kemudian menjadi putih. Panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 –
10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari
tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas.
b.
Buah (Fructus)
Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang
1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1 mm sampai 6 mm.
c.
Biji (Semen)
Tanaman kumis kucing tanaman berbiji
tertutup, maka dari itu terdiri dari 2 lapisan lapisan kulit luar (sarcotesta) dan lapisan kulit dalam (endotesta). Biji coklat gelap.
6.
Kandungan Zat Berkhasiat
Kandungan
kimia tumbuhan ini engandung minyak atsiri 0,02-0,06% terdiri dari 60 macam
sesquiterpens dansenyawa fenolik. 0,2% flavonoid lipofil dengan kandungan utama
sinensetin, eupatorin, skutellarein, tetrametil eter, salvigenin, rhamnazin;
glikosida flavonol, turunan asam kafeat (terutama asam rosmarinat dan asam
2,3-dikaffeoil tartarat ), metilripariokromen A 6-(7,8- dimetoksi-2,2-dimetil
[2H,1-benzopiran]-il), saponin serta garam kalsium (3%) dan myoinositol.4,9,13).
Hasil ekstraksi daun dan bunga Orthosiphon aristatus ditemukan metilripariokromen
A atau 6-(7,8-dimetoksietanon)
Juga ditemukan
senyawa golongan flavonoid :
·
Sinensetin (
5,6,7,3',4'- pentametoksi flavon )
·
Tetrametilskutellarein
(5,6,7,4'-tetra metoksi flavon)
·
5-hidroks i
6,7,3',4' tetrametoksi flavone.
·
Salvigenin
(5-hidroksi-6,7,4'-trimetoksi flavon)
·
Kirsimaritin
(5,6-dihidroksi-7,4'-dimetoksi flavon)
·
Pilloin
(5,3’-dihidroksi-7,4’-dimetoksi flavon)
·
Rhamnazin
(3,5,4'-trihidroksi-7,3'-dimetoksi flavon).\
Juga
ditemukan 9 macam golongan senyawa flavon dalam bentuk aglikon, 2 macam glikosida flavonol, 1 macam senyawa
kumarin, asam kafeat dan 7 macam senyawa depsida turunan asam kafeat, skutellarein, 6-hidroksiluteolin, sinensetin.
7.
Kegunaan Di Dunia Farmasi
Beberapa
manfaat atau khasiat Orthoshipon aristatus di dunia farmasi yaitu :
a.
Memperlancar
pengeluaran air kemih (diuretik)
b.
Rematik, Rematik
gout disebabkan oleh asam urat yang berlebih dalam tubuh. Kandungan ortosifonin
dan garam kalium (terutama pada daunnya) merupakan komponen utama yang membantu
larutnya asam urat sehingga Kumis kucing dapat mencegah dan mengobati rematik
gout.
c.
Batuk
d.
Encok (Gout
arthritis)
e.
Demam
f.
Sembelit
g.
Sakit
Pinggang
h.
Radang
ginjal
i.
Batu ginjal,
Kalium pada Tanaman Obat Kumis kucing berkhasiat diuretik (memperlancar buang
air kecil) sehingga dapat mencegah dan membantu melarutkan batu ginjal.
j.
Kencing
manis
k.
Infeksi
saluran kencing (Cystitis)
l.
Albuminuria
m.
Syphilis
n.
Hipertensi, Kandungan
kalium yang dimilikinya dapat merangsang pengeluaran cairan dalam tubuh. Jika proses pengeluaran kemih lancar, otomatis
tekanan darah akan turun.
o.
Amandel
p.
Keputihan, Kandungan
saponin dan tanin pada daun Kumis kucing bisa mengobati keputihan.
q.
Batu kantung
empedu
r.
Menstabilkan
gula darah
s.
Radang
prostat
t.
Asam urat,
Kumis Kucing
merupakan salah satu tanaman yang terkenal multikhasiat sebagai obat di
masyarakat. Pemanfaatan tanaman kumis kucing sebagai obat bisa menggunakan cara-cara tradisional atau modern.
Maksudnya dengan cara tradisional, meramu
tanamankumis kucing dan mencampur ramuannya dengan tanaman obat lainnya, membuatnya seperti jamu untuk diminum.
Secara modern, bisa mengkonsumsi
tanaman kumis kucing dalam bentuk pil atau kapsul yang sudah siap minum. Karena itu, tak heran jika
Kumis Kucing Kumis dijadikan sebagai salah satu bahan baku utama produk-produk herbal, seperti LhiforGin yang digunakan
untuk membantu meluruhkan batu urin
dan gangguan ginjal atau Kumis Kucing Kapsul yang juga berkhasiat membantu meluruhkan batu urin,
mencegah pengendapan batu ginjal, batu empedu, mengatasi radang saluran kemih, dan melancarkan pembuangan air
seni.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kumis kucing merupakan salah satu
tumbuhan Obat Indonesia yang sangat berguna baik di bidang farmasi (kimiawi),
maupun secara turun menurun berdasarkan pengalaman (empiris). Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan yang memiliki akar tunggang dengan tipe batang berkayu serta
berdaun tunggal dan berbunga majemuk.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Anonim,
1980, Materia Medika
Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan RI
2. Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
3.
Sjamsul
Arifin Ahmad, dkk. 2009. Tumbuh –
Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung : ITB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar