Senin, 01 Agustus 2016

Essay PELAYANAN FARMASI

Essay PELAYANAN FARMASI

 Farmasi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang cara atau seni meracik mencampurkan, membuat, mengidentifikasi, mengkombinasi serta menganalisis suatu obat atau sediaan obat, bahkan pula ditambahkan beserta penyimpanan, pendistribusian dan penggunaannya. Secara garis besar, kompetensi farmasi adalah mengupayakan dan penyelenggarakan jasa kesehatan dengan melibatkan agar dapat mendalami, memperluas, menghasilkan, dan mengembangkan pengetahuan tentang obat.  Setelah itu pengetahuan tentang farmasi dapat disampaikan kepada tenaga kesehatan lainnya, serta kepada orang awam ataupun masyarakat umum agar pengetahuan obat dan produk obat dapat memberikan sumbangan nyata untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Ruang lingkup farmasi sangat luas yakni farmasi komunitas dan klinik, farmasi rumah sakit, Farmasis hewan, farmasi Nuklir, industry farmasi, serta farmasi yang ekerja di instansi pemerintah seperti halnya BPOM. Maka dari itu perkembangan farmasi sangat ikut andil dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Suatu instuisi ataupun lembaga yang memberikan pelayanan Kefarmasian terhadap masyarakat tentunya tidak bertolak belakang memiliki fungsi sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam sebuah farmasi klinik komunitas, contohnya apotek,  fungsi apotek sebagai unit pelayanan kesehatan adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit.
            Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup pasien. Untuk itu pelayanan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang berbentuk pharmaceutical care, perlu ditingkatkan. Merujuk kepada fungsi apotek sebagai salah satu media jasa KIE kepada masyarakat, saya berpendapat untuk ISMAFARSI mengadakan program kerja atau kegiatan dengan Konsep “Apotek Keliling” atau “Apotek Dadakan”. Maksudnya mengadakan pelayanan berbasis seperti di Apotek bekerja sama dengan suatu apotek dan apoteker. Peran Mahasiswa sendiri disini ialah ikut membantu Apoteker dan mampu memberikan KIE mengenai suatu obat ataupun penyakit dari suatu obat bahkan seputar Farmasi, hasilnya, masyarakat mendapat pelayanan yang cukup optimal.


DAFTAR PUSTAKA

Putra, Sitiatava Rizema. 2012. Buku Pintar Apoteker. Jogjakarta : DIVA Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar